Berapa banyak waktu yang telah kita
habiskan untuk mengingat Tuhan (Allah SWT)? Hal apa saja yang telah kita
lakukan untuk beribadah pada-Nya? Apakah ibadah yang kita lakukan benar-benar
diniatkan untuk mendapatkan ridho-Nya? Apakah kita benar-benar yakin akan
keberadaan-Nya? Kalau ya, apa buktinya? Pertanyaan ini menumpuk begitu saja
dalam pikiran saya beberapa waktu menjelang Ramadhan (2013) lalu berakhir.
Jawabannya mudah kita tebak. Barangkali belum banyak yang kita (saya) lakukan.
Kita
masih banyak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang telah Ia berikan. Kita
lebih banyak menghabiskan waktu dengan melakukan hal-hal yang bersifat
keduniawi-an. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk shopping di mall. Hang-out bersama teman-teman. Menghabiskan waktu
berjam-jam dengan internet ataupun handphone. Menonton tayangan TV selama 24
jam non-stop Itu baru sebahagian contoh hal bersifat keduniawi-an yang kita
lakukan. Kita terjebak dalam pemikiran bahwa kegiatan atau aktivitas-aktivitas
itu penting untuk dilakukan. Bahkan kita menjadikan hal tersebut sebagai
rutinitas yang mesti dilakukan.
Sementara
itu kita (saya) lupa bahwa Tuhan menyuruh kita untuk dapat memanfaatkan waktu
untuk melakukan hal-hal berguna. Baik yang bermanfaat bagi hidup kita di dunia
maupun di akhirat kelak. Kita tidak tahu sampai kapan waktu yang kita miliki di
dunia ini. Maka sudah sewajarnya kita memanfaatkan waktu tersebut dengan
sebaik-baiknya. Beribadah pada-Nya, melakukan amal kebajikan merupakan di
antara pemanfaatan waktu bagi kehidupan kita di akhirat kelak. Sedangkan
bersosialisasi, membantu sesama, bekerja, menuntut ilmu merupakan sebagian hal
yang dapat kita lakukan bagi kehidupan kita di dunia.
Tuhan
tidak melarang kita untuk menikmati apa yang ada di dunia ini. Kita tetap dapat
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Namun yang perlu menjadi perhatian kita
adalah jangan sampai segala hal (kesenangan/kemudahan) yang ada di dunia ini
membuat kita terlena. Menjadikan kita lupa bahwa shopping, hang-out, internet maupun handphone tidak lebih utama dari kewajiban kita terhadap Tuhan. Kita
perlu memberikan porsi atau takaran yang sesuai. Jangan sampai kita melalaikan
ibadah-ibadah wajib hanya demi mengerjakan hal-hal yang seharusnya dilakukan di
waktu senggang.
Memang
tidak mudah untuk berubah. Namun bukan hal yang terlalu sulit untuk melakukan
suatu perubahan. Pasang niat dan bulatkan tekad bahwa di masa mendatang kita
(saya) akan menjadi pribadi yang lebih baik. Maka langkah awal yang dapat kita
lakukan adalah dengan bersungguh-sungguh melakukan kewajiban-kewajiban kita
terhadap Tuhan. Tentunya sesuai dengan tuntunan dan pedoman yang ada (Alquran
dan Sunnah).
Setelah
langkah awal ini kita lakukan, insya Allah ibadah-ibadah lainnya akan dapat
kita lakukan dengan lebih mudah. Waktu merupakan benda yang diberi dengan cuma-cuma
oleh Tuhan. Namun bila kita menyia-nyikannya kita tidak dapat memintanya
kembali. Berikan “waktu” yang kita punya
untuk Tuhan, maka pada saat kita butuh kita tidak akan kehilangan-Nya. (Padang,
10/8/ 2013)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar