Halaman

Jumat, 18 Juli 2014

Keinginan dan Kita

Ketika kita memiliki sebuah keinginan, kita haruslah berusaha untuk mewujudkannya. Tidak cukup hanya dengan berharap dan berdoa. Namun kita perlu untuk melakukan sesuatu. Tidak peduli apakah keinginan kita itu besar atau kecil. Keinginan tetaplah sebuah keinginan jika ia tidak kita barengi dengan usaha yang maksimal. Ia tidak akan menjadi apa-apa jika kita hanya berkutat dengan harapan-harapan yang adakalanya membuat kita gelisah.

Siapapun di dunia ini pasti memiliki keinginan. Entah itu keinginan yang besar, kecil. Keinginan bagi diri sendiri, orang lain ataupun kelompoknya. Akan tetapi tidak semua orang pula yang memiliki keberanian, kepercayaan diri dan kesempatan untuk mewujudkannya. Beruntunglah bagi orang yang memiliki ketiga hal di atas. Maka ia akan dengan mudah dapat mewujudkan apa yang dia inginkan. Namun bagaimana jika seseorang hanya memiliki beberapa saja. Ada yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri tapi tidak memiliki kesempatan karena sesuatu dan lain hal. Adapula yang memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya. Tetapi ia tidak memiliki keberanian ataupun kepercayaan diri untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Maka yang terjadi adalah ketimpangan. Keinginan tersebut akan tetap menjadi keinginan. Atau keinginan tersebut belum dapat terwujud karena usaha yang kurang maksimal.


Kita tidak dapat berharap akan memperoleh hasil maksimal atau hasil yang sama dengan orang lain jika kita tidak melakukan hal yang sama seperti orang lain. Ada orang yang gigih memperjuangkan keinginan atau cita-citanya. Mereka berusaha dengan maksimal, sekuat tenaga mencoba meraih apa yang mereka inginkan tadi. Ataupun menempuh berbagai cara untuk meraihnya. Namun juga ada orang yang sebaliknya. Menginginkan banyak hal. Tetapi melakukan sedikit hal bahkan tidak ada untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya. Hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang aneh dan tidak baik. Karena pada akhirnya keinginan tadi akan mewujud menjadi penyakit yang mengerogoti, hati dan pikiran. Penyakit ini dapat berupa rasa gelisah, takut, khawatir, iri, cemburu ataupun perasaan negatif lainnya. Tidak menutup kemungkinan juga mewujud ke dalam bentuk penyakit depresi atau stres.

Tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada diri kita bukan. Nah, bagaimana cara agar apa yang kita inginkan dapat terwujud. Dan kita memiliki kesanggupan untuk terus berupaya meski kita menghadapi kegagalan demi kegagalan. Barangkali jawaban dari semua itu adalah Ketekunan. Kita perlu untuk fokus dan terus menerus menempuh berbagai jalan untuk mewujudkan keinginan kita tadi. Tidak peduli waktu yang kita butuhkan untuk mewujudkan keinginan itu lama atau sebentar. Karena ketekunan tanpa kesabaran juga akan percuma. Oleh sebab itu kita perlu untuk selalu beruasaha dan berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjadi pribadi yang optimis dan "cerdas" dalam menghadapi segala keinginan.

Karena seperti yang kita ketahui. Semua keinginan tadi akan bermuara kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kenapa demikian? Sebab penentu terwujud atau tidaknya keinginan tadi adalah Dia Yang Maha Kuasa. Dia yang Maha Pemberi dan Maha Pemurah. Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Yang kita perlukan hanyalah terus berusaha, menumbuhkan harapan demi harapan dan berdo'a agar apa yang kita inginkan dapat terwujud. Maka lakukanlah apa yang kita bisa dengan maksimal. Dan lakukan segala sesuatu itu dengan rasa optimis dan bahagia. Agar apa yang kita lakukan memberikan pencerahan dan kesenangan yang tulus dari dalam hati. (Padang, 18 Juli 2014).  

Tidak ada komentar: